28/09/10

Ada Cara Lain

Seseorang yang sudah mempelajari banyak ilmu metafisik di berbagai perguruan, datang kepada Nasrudin. Untuk menunjukkan ia murid yang baik, maka diungkapkan secara detail tempat-tempat di mana ia belajar, dan apa saja yang sudah ia pelajari.

"Saya harap, Mullah akan menerima saya, atau, paling tidak, menceritakan tentang ide-ide Mullah," katanya, "karena saya sudah begitu banyak menghabiskan waktu dalam mempelajari ilmu ini."

"Aku mengerti maksudmu," kata Nasrudin, "engkau telah mempelajari guru-guru dan ajaran mereka. Tapi mestinya guru-guru dan ajaran-ajaran itulah yang harus mengajarimu. Nah, dari sana, kita baru akan memperoleh sesuatu yang bermanfaat."



Tidak Untuk Dibawa

"Aku akan mengajarkan kepadamu perihal metafisik," kata Nasrudin kepada seorang tetangga yang tampaknya memiliki pemahaman yang mengagumkan, meskipun masih sedikit.

"Aku akan senang sekali," kata sang tetangga, "datanglah ke rumahku. Di sana, engkau bisa bicara panjang lebar padaku."

Nasrudin menyadari bahwa laki-laki itu berpikir, bahwa pengetahuan mistis dapat dipindahkan begitu saja melalui kata-kata yang keluar dari mulut. Nasrudin diam saja mendengar ajakan itu.

Beberapa hari kemudian, sang tetangga memanggil-manggil sang Mullah dari atas atap rumahnya. "Nasrudin, aku membutuhkan bantuanmu untuk meniup api di tungkuku, arangku tidak ada."

"Boleh," sahut Nasrudin. "Datanglah kemari. Kau boleh bawa sebanyak mungkin."



Rahasia

Nasrudin memanjat sebuah tembok dan dari sana ia melihat sebuah halaman yang dipenuhi rumput yang hijau dan lembut, bagaikan kain bludru yang amat halus. Ia memanggil tukang kebun yang sedang menyiram halaman penuh rumput itu.

"Apa rahasianya untuk bisa membuat halaman seperti itu?"

"Tidak ada rahasia," kata tukang kebun. "Sini, aku beri tahu asal engkau turun kemari."

"Asyiiik," ujar sang Mullah sambil meluncur turun. "Aku akan membuat halaman seperti itu."

"Caranya," kata si tukang kebun, "tanamlah rumput, bersihkan biji-bijian, dan sesering mungkin gunting rumput."

"Aku bisa melakukannya semua! Berapa lama waktu yang dibutuhkan?"

"Sekitar delapan ratus tahun."

"Rasanya, aku lebih suka melihat pemandangan dari jendelaku tanpa rerumputan," kata Nasrudin.

humorsufi3



republika


Tidak ada komentar:

Posting Komentar